Monday, October 26, 2020

KOMODO: Quo Vadis? Mereka Yang Terusir (Analisis Hashtag Atas Trending #SaveKomodo)

Al Fauzi Rahmat*

Dunia maya kembali diguncang dengan kemunculan tagar #savekomodo di kanal media sosial Twitter. Per tanggal 26 Oktober 2020 pukul 13.46 WIB dari hasil analisa penulis tagar ini telah mencapai 10.200 ribu tweet. Sebelumnya, (23/10/2020) akun Twitter Save Komodo Now (@KawanBaikKomodo) mengunggah terlebih dahulu gambar seekor Komodo yang tampak “menghalangi” truk pembangunan untuk “Jurassic Park” di Rinca, NTT. Postingan ini disukai oleh lebih dari 12 ribu akun Twitter yang membuatnya menjadi trending. Akibat trending ini, banyak Warganet yang mengungkapkan kekesalannya dengan mengunggah gambar dan meluapkan pernyataan terkait tindakan pemerintah yang akan membangun wisata eksklusif berkelas internasional di kawasan konservasi Komodo. Hal ini yang kemudian ditakutkan atas kelestarian taman dan habitat Komodo di masa depan.


Hasil analisis per tanggal 26 Oktober 2020 pukul 13.46 WIB. Beberapa akun twitter yang memiliki tingkat intensitas cuitan dalam merespon problematika Komodo banyak ditangkap. Adapun lima akun teratas adalah; pertama dari @pomugi199 dengan intensitas cuitan sebanyak 20,90% dan jumlah postingan sebanyak 303 tweet. Kemudian akun kedua dari @mochiiiya dengan intensitas persentase 18,21% dan jumlah 264 postingan. Selanjutnya @kawanbaikkomodo dengan total persentase 17.52% dengan jumlah postingan sebanyak 254. Berikutnya akun @zarryhendrik dengan intensitas 5.79% dan total 84 cuitan, dan terakhir akun @_seaturle084 dengan intensitas 3,93% yang memiliki 57 postingan.


Sumber: NVivo 12 plus

Yang menarik dari penyebaran tagar #savekomodo ini terlihat adanya perlawanan dari berbagai pengguna di luar negeri, sebagaimana dari hasil analisis lokasi menunjukkan bahwa lokasi yang memiliki intensitas penyebaran tagar #savekomodo berada di luar negeri –terlebih di Korea. Hal ini selaras dengan yang diinginkan oleh akun @pomugi199 yang mencoba memberikan dukungan untuk menyelamatkan habitat asli Komodo dengan mengundang fans Kpopers: “Ayo kpopers trendingin ht ini, kalian ga mau kan anak cucu kalian ga bisa liat komodo?”
    Dengan imbauan tersebut, terlihat ada korelasi dengan analisis lokasi yang menyebarkan tagar #savekomodo, adapun lokasi penyebaran tagar ini adalah; pertama lokasi tertinggi penggunaan tagar di Korea, kemudian Taman Nasional Komodo NTT, selanjutnya Indonesia, berikutnya Bekasi, Jawa Barat, dan terakhir Makassar.

Apa yang terjadi & apa yang di takutkan?


        Dikutip dari kanal berita tirto.id bahwa sebelumnya, pemerintah pusat berencana mengubah Pulau Komodo sebagai tujuan destinasi pariwisata dengan kelas eksklusif bertaraf internasional. Proyek pembangunan destinasi yang sedang berjalan ini diinisiasi Menteri Koordinator Bidang Kamaritiman dengan menggandeng pemerintah provinsi NTT sebagai tuan rumah. Akan tetapi, respon inisiasi pemerintah pusat ini tidak selaras dengan apa yang diinginkan warganet.


    Warganet menolak pembangunan proyek tersebut, yang mana di khawatirkan akan menghilangkan habitat asli Komodo. Dengan beredarnya foto Komodo dengan Truk yang berjarak sekitar 1 meter yang mencoba ‘hadang’ truk proyek pembangunan mengisyaratkan bahwa respon mereka ‘komodo’ yang tidak ingin rumah aslinya diganggu. Atas proyek yang sedang berlangsung ini, duru bising mesin mobil proyek dan tercemarnya udara dengan Asap yang dikeluarkan oleh truck. Lalu, akan seperti apa proyek ini kedepannya? Warganet pun menuntut untuk mencabut pembangunan tersebut, sebagaimana cuitan salah satu akun @mochiiiya dikutip dari timesindonesia.co.id

“Tolong Retweet untuk sampaikan ke Presiden @jokowi untuk satu cabut semua izin investasi dlm habitat Komodo, dua hentikan branding “Jurassic Park”, ketiga Revisi desain bangunan perusak ekosistem, keempat hentikan proyek wisata eksklusif yang relokasi warga, dan kelima penuhi hak warga dalam kawasan”

Dengan beragam penyampaian keluh kesah Warganet di Twitter, menandakan hal ini ada yang tidak beres dengan proyek pembangunan Jurassic Park. Selain tagar #savekomodo, ada tagar lain yang mengikuti seperti #SelamatkanKomodo. Sebagaimana kutip dari timeindonesia.co.id bahwa para ahli mengungkapkan pembangunan proyek di pulau Komodo bertentangan dengan konsep konservasi. Dengan pembangunan sarana dan prasaranan berbasisi beton ini bertentangan dengan habitat asli Komodo yang ditetapkan sebagai area konservasim sehingga akan berakibat merusak keberlangsungan hidup situs warisan dunia Unesco menjadi terancam.

    Postingan Herman Ef Tanouf @HermanEfTanouf mengatakan bahwa dengan viralnya tagar #savekomodo membuat pihak Balai Taman Nasional Komodo menutup akses bagi public.

“Setelah viral di medsos, pihak Balai Taman Nasional Komodo mulai tutup akses publik ke Pulau Rinca mulai 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021 demi lancarnya pembangunan di sana. Artinya setelah dibuka, publik akan disambut dgn megahnya neraka bernama Jurassic Park
. Pungkasnya.

REFERENSI
Koesno, Dhita (26 Oktober 2020). "Komodo dan #Savekomodo Trending di Twitter, Apa Penyebabnya?" Dikutip dari https://tirto.id/komodo-dan-savekomodo-trending-ditwitt er-apa-penyebabnya-f6mc  (26/10/2020, 12.45 WIB)
Mubarok, Ahmad Rizki. (2020). Hastag Save Komodo Trending di Twitter. Dikutip dari https://www.timesindonesia.co.id/read//305836/hastag-save-komodo-trending-di-twitter  (26/10/2020, 13.31 WIB)

*Al Fauzi Rahmat (Mahasiswa S2 MIP UMY)