Wednesday, June 28, 2017

-KALIMAT (TAK) BERMAKNA- "Buanglah Sampah pada Tempatnya" Oleh : Al Fauzi Rahmat


Aktivitas masyarakat yang cukup tinggi di beberapa tempat di Kabupaten Dompu terutama di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Woja dan Kecamatan Dompu mengalami peningkatan volume dan jenis sampah yang dihasilkan.
Menurut data yang dikutip pada laman : ppsp.nawasis.info › pokja › kab.dompu (28/06/2017 pukul 19.17PM)  "Rata-rata volume sampah yang di hasilkan setiap hari adalah
150 m3/hari" Hal ini merupakan signal yang sangat serius dan harus ditangani lebih intensif oleh Pemerintah Daerah dalam mewujudkan  Kabupaten Dompu yang bersih, sesuai yang tertuang dalam misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Dompu poin 6 yaitu "Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Menciptakan Kota
Dompu Yang Asri, Bersih Dan Nyaman".
———————
Apa hubungan dengan foto diatas?
Hubungan dengan foto diatas adalah : Saat saya berlibur di salah satu pantai yang berada di Kabupaten Dompu tepatnya di Kecamatan Woja pada tahun 2016 dan 2017 terdapat sampah yang sangat banyak jumlahnya dan tercecer dibeberapa titik di sekitar bibir pantai, hal ini membuat pemandangan alam sekitar yang sangat indah berubah menjadi tidak indah dan tidak nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan.
Ketidaksadaran masyarakat yang membuang sampah pada tempatnya sehingga tumpukan sampah sekian hari makin bertambah dan anehnya lagi tidak ada petugas pembersih pantai terhadap sampah yang berserakan +  tidak ada tempat sampah yang disediakan.

KALIMAT (TAK) BERMAKNA-
 "Buanglah Sampah pada Tempatnya" cocok untuk kondisi Kabupaten Dompu saat ini.  -(Rabu, 28 Juni 2017)-

Saturday, June 3, 2017

AL FAUZI RAHMAT: SELAGI ADA KESEMPATAN KENAPA TIDAK ! - JELAJAHI 1000 TRADITIONAL UNIQUE FOODS IN YOGYAKARTA


Halo… !
Saya Al Fauzi Rahmat, biasa disapa dengan sebutan Fauzi/Alfar, berbicara tentang makanan tradisional yang unik yang banyak disukai masyarakat, kali ini saya akan mencerikan berbagai traditional unique foods yang pernah saya nikmati kelezatannya di kota pelajar yaitu Yogyakarta.
Siapa yang tak kenal dengan daerah satu ini “Yogyakarta”, daerah yang banyak disukai oleh banyak orang, baik itu dari turis domestic maupun mancanagara sebagai titik destinasi yang indah selain Bali dan Lombok. Dari keindahan alam yang sangat beragam, sampai budaya serta makanan khas tradisional yang tersebar dibeberapa tempat di Yogyakarta, membuat kota ini menjadi magnet tersendiri dari para turis pendatang.
Saya sebagai salah satu mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan di Yogyakarta, tidak tinggal diam di dalam kost saja terhadap kesempatan ini yang sudah dipersiapkan oleh Yogyakarta untuk para pendatang. Hehehe apalagi kalau bukan mencicipi sebagian makanannya.
Dari awal perkuliahan, selain belajar di kelas, saya mencoba mencari beragam makanan tradisional yang dimiliki oleh kota ini, dari yang manis-manis, pedas, asin sampai tidak ada rasapun sudah ku coba. Hehehe. (bukannya sombong yah….) karena hobi saya yang penasaran dengan makanan yang baru aku dengar dan itu rasanya penasaran saya meningkat 1000% ini nih yang harus dan wajib dicicipi.
Judul yang saya tulis diatas bukan semata-mata saya sudah mencicipin 1000 makanan tradisional loh ya, hehe. Kalimat itu agar para pembaca penasaran saja sama isi dari judul tersebut. Terimakasih telah baca sejauh ini.
Okey, lanjut…….
1.    The best traditional foods In Yogyakarta is Oseng-Oseng Macron. siapa yang tak suka dengan makanan yang satu ini. Selain pedas yang membara di lidah, Oseng-Oseng macron juga menmbulkan keringan yang deras disekujur tubuh dari penikmatnya. Wkwkwkwk (semakin ngelantur kalimatnya….). awal saya makan oeseng-oseng macron luar biasa saking pedasnya, sebagai penawarnya tersedia Es teh atau Es Jeruk haha.


Yang suka pedas wajib mencoba makanan yang satu ini ya. Mungkin enaknya sangat malam minggu atau minggu malam senin, biasanya pedasnya 2x lipat dari biasanya karena banyak pendatang yang dating pada hari-hari itu.

2.    Next…Next…… makanan tradisional kedua yaitu Mangut Lele. Wow dengar mangut saja saya bingun awalnya, tapi saat melihat dan mencicipinnya, ini dunia kayak milik pribadi (wkwkwk nggak ada hubungan njirrr…) Keenakan yang hakiki yang membuat saya makin kangen dengan makanan ini. Rencananya mau otw ke mangut lele minggu depan hahaha. 





yah, ini makanan enak bangat, menu makanannya yang tersedia bukan saja lele tapi banyak yang lain juga seperti Opor Ayam, Ayam Goreng, Nila, Kikil, Opor Telor dan lain-lain jadi jangan tinggal diam. Jika kamu ke Yogyakarta jangan lupa cicipi makanan yang satu ini.

Kok kayak Endors ya.. hehehe bukan…..bukan tjis is my experiment

3.    Lanjut….. Selain kedua makanan diatas, Gudeg Marcon tidak tinggal diam. Siapa yang tak kenal dengar Gudeg, Gudeg identic dengan Yogyakarta dan bagi pendatang jangan lupa makan Gudeg, tapi ada Gudeg yang bercirikhaskan pedas yaitu Gudeg Marcon. Menikmati gudeg marco dan ditemanin Es the pada malam hari itu sangat indah sekali. Hehehe.




Gudeg ini beda dengan gudeg yang biasanya dikenal manis-manis gt tapi Gudeg Marcon ini saat dimakan, serasa ada yang demo dalam mulut saking pedasnya. Bagi penyuka pedas harus mencicipin makanan ini. biasanya Gudeg Markon ini buka pada malam hari dan dapat dijumpai di pinggir jalan.

4.    Untuk makanan selanjutnya yaitu makanan Sate Petir. Siapa sih yang tak suka dengan Sate Tapi kali ini satenya sangat pedas sekali, diantara tradisional unique yang pernah saya coba sate petir merupakan the best makanan pedas. Kenunikan sate ini terletak pada tingkatan pedasnya. Pedasnya sangat beragam dari tingkatan SD, SMP, SMA sampai Kuliah. Hehehe. Dulu, saya makan sate ini mesannya di level SMA hahaha. Baru SMA saja sudah pedas bagaimana dengan Level Kuliah. Humm…….

 
Sate ini sangat disukai oleh turis domestic maupun mancanegara sampai artispun sempat mampir dan makan sate ini. saya sarankan, bagi penikmat makanan pedas. Coba deh kalian makan hehe. 100% Eeaanaaakkk bangat.
 .
.
.
Aduh capek nih tangan tulis mulu, mungkin itu saja kali ya…. Sebenarnya masih banyak, ntar saya lanjutkan kembali deh makanan tradisional yang unik-unik yang dimiliki Yogyakarta lainnya. Selagi masih ada kesempatan kenapa tidak untuk mencoba cicipi Traditional unique foods ini. Terimakasih………………