Al Fauzi Rahmat*
Dunia maya kembali diguncang dengan kemunculan tagar #savekomodo di kanal media sosial Twitter. Per tanggal 26 Oktober 2020 pukul 13.46 WIB dari hasil analisa penulis tagar ini telah mencapai 10.200 ribu tweet. Sebelumnya, (23/10/2020) akun Twitter Save Komodo Now (@KawanBaikKomodo) mengunggah terlebih dahulu gambar seekor Komodo yang tampak “menghalangi” truk pembangunan untuk “Jurassic Park” di Rinca, NTT. Postingan ini disukai oleh lebih dari 12 ribu akun Twitter yang membuatnya menjadi trending. Akibat trending ini, banyak Warganet yang mengungkapkan kekesalannya dengan mengunggah gambar dan meluapkan pernyataan terkait tindakan pemerintah yang akan membangun wisata eksklusif berkelas internasional di kawasan konservasi Komodo. Hal ini yang kemudian ditakutkan atas kelestarian taman dan habitat Komodo di masa depan.
Hasil analisis per
tanggal 26 Oktober 2020 pukul 13.46 WIB. Beberapa akun twitter yang memiliki
tingkat intensitas cuitan dalam merespon problematika Komodo banyak ditangkap.
Adapun lima akun teratas adalah; pertama dari @pomugi199 dengan intensitas
cuitan sebanyak 20,90% dan jumlah postingan sebanyak 303 tweet. Kemudian akun kedua dari @mochiiiya dengan intensitas
persentase 18,21% dan jumlah 264 postingan. Selanjutnya @kawanbaikkomodo dengan
total persentase 17.52% dengan jumlah postingan sebanyak 254. Berikutnya akun
@zarryhendrik dengan intensitas 5.79% dan total 84 cuitan, dan terakhir akun
@_seaturle084 dengan intensitas 3,93% yang memiliki 57 postingan.
Apa yang terjadi & apa yang di
takutkan?
“Tolong
Retweet untuk sampaikan ke Presiden @jokowi untuk satu cabut semua izin
investasi dlm habitat Komodo, dua hentikan branding “Jurassic Park”, ketiga
Revisi desain bangunan perusak ekosistem, keempat hentikan proyek wisata eksklusif
yang relokasi warga, dan kelima penuhi hak warga dalam kawasan”
Dengan beragam penyampaian keluh kesah Warganet di Twitter, menandakan hal ini ada yang tidak beres dengan proyek pembangunan Jurassic Park. Selain tagar #savekomodo, ada tagar lain yang mengikuti seperti #SelamatkanKomodo. Sebagaimana kutip dari timeindonesia.co.id bahwa para ahli mengungkapkan pembangunan proyek di pulau Komodo bertentangan dengan konsep konservasi. Dengan pembangunan sarana dan prasaranan berbasisi beton ini bertentangan dengan habitat asli Komodo yang ditetapkan sebagai area konservasim sehingga akan berakibat merusak keberlangsungan hidup situs warisan dunia Unesco menjadi terancam.
“Setelah viral di medsos, pihak Balai Taman Nasional Komodo mulai tutup akses publik ke Pulau Rinca mulai 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021 demi lancarnya pembangunan di sana. Artinya setelah dibuka, publik akan disambut dgn megahnya neraka bernama Jurassic Park”. Pungkasnya.