Punten !
Assalamualaikum. Halo teman-teman semuanya.
Perkenalkan nama saya Al Fauzi Rahmat, biasanya teman-teman memanggil saya
dengan panggilan Alfar/Fauzi. Saya berasal dari Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
Barat. Saya adalah alumni MAN Kandai II Dompu Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Selepan lulus dari MAN Tahun 2015, saya berencana lanjut kuliah dengan
berbagai jurusan impian yang saya impikan, sehingga membawa saya berada di
salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan sebutan kota pelajar yaitu
Yogyakarta.
Pada awal bulan april tahun 2015 hingga juni
2016, saya berniat mencoba tes masuk diberbagai perguruan tinggi. Perjalanan
saya berawal dari tes SBMPTN dengan pilihan pertama Pendidikan Dokter UGM, Gizi
Kesehatan UGM, dan Teknik Geologi UPNVY. Berbagai cara saya lakukan untuk bisa
masuk di kampus yang bergengsi dan nomor 1 di Indonesia ini, dimulai dari
belajar tiap 3 kali sehari dengan membeli buku TriOut SBMPTN 2015, sampai lupa
makan dan tidur hehe. Tibalah saatnya tes SBMPTN, saat itu saya bertempat tes
di Gedung Teknik Geodesi UGM, namun sayangnya saat itu saya tiba-tiba demam, pilek,
batuk dan lemas entah apa penyebabnya mungkin gara-gara terlalu belajar sampai
lupa segalanya sampai saya tidak bisa konsentrasi dalam mengerjakan
soalnya :D. Waktu terus berjalan sampai
tiba saatnya pengumuman yang lolos dan ternyata aku dinyatakan “Mohon Maaf,
Atas Nama Al Fauzi Rahmat Tidak Lolos Tes Sbmptn”.
Hal ini membuat saya sakit hati dan harus move
on dari SBMPTN, sehingga beralih ke UTUL UGM dengan pilihan Pendidikan Dokter,
Gizi Kesehatan, Teknik Geologi. Lagi-lagi saya harus memilih jurusan yang sama
dari sebelumnya hehe. Dan tiba saatnya tes jadwal tes ujian tersebut dan saya
yakin diantara 3 jurusan tersebut pasti lolos salah satunya, tiba saat
pengumuman dan lagi-lagi kalimat yang aku dapat diawal tes sebelumnya terdapat
di pengumuman yang ini “Mohon Maaf, Atas Nama Al Fauzi Rahmat Tidak Lolos Tes
Utul Ugm”. Ah, semuanya hilang impianku masuk di kampus tersebut dan bingung
harus bagaimana lagi.
Hal ini tidak membuat saya putus asa, langsung
move on s hehe dan semangat mencari perguruan tinggi lain untuk mengikuti tes
ujian masuk, sampai tibanya saya mendapatkan informasi Universitas Islam Indonesia
membuka jalur prestasi gelombang 3 dan ini adalah gelombang terakhir, jadi saya
langsung bergegas ke kampus tersebut untuk melengkapi berkas yang ada saya
memilih jurusan di UII ini yaitu, Kedokteran dan Kedokteran Gigi . Hari demi
hari sampai tibanya pengumuman, namun lagi-lagi nasib saya kurang beruntung dalam
tes tersebut karena saya tidak lolos.
Pikiran takut tidak kuliah selalu menghampiriku,
sehingga saya mencari dan terus mencari perfuruan tinggi yang masih buka tes
ujian masuk,. UPNVY, kampus inilah yang selanjutnya tempat saya mendaftarkan
diri saya untuk mengikuti tes ujian masuk, dengan pilihan jurusan Teknik
Geologi dan Teknik Geofisika. Hal ini saya memberanikan diri untuk mendaftarkan
pada jurusan yang saya tidak inginkan namun dilain hal jurusan tersebut
memiliki prospek yang hebat untuk kedepannya, tiba saatnya tes dan saya
meyakinkan diri saya lagi bahwa saya bisa mendapatkan jurusan tersebut. Empat
hari kemudian, tibalah hasil yang saya tunggu-tunggu, ah, sayang ternyata
lagi-lagi dan lagi saya tidak terima di jurusan tersebut.
Tidak pantang menyerah saya pun langsung mencari info dan bersyukur
mendapatkan info tes bahwa di perguruan
tinggi swasta Universitas Ahmad Dahlan masih buka gelombong 2 dalam ujian
masuk, sehingga saya mendaftar lewat jalur raport dengan jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, jurusan tersebut adalah salah satu jurusan favorit saya, dan
alhamdulillah hanya menunggu 25 menit karena saya lewat jalur raport dan
dinyatakan “Terima Di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Hal tersebut menjadi
kabar gembira yang saya terima, namun tidak sampai ini saja, saya masih terus
berjuang mendapatkan perguruan tinggi negeri dan saya mendapatkan info bahwa
Universitas Negeri Surakarta lagi membuka tes masuk dengan mengambil nilai saat
SBMPTN, saya sangat tertarik dan saya langsung mengikuti tes tersebut dengan
pilihan jurusan Pendidikan Dokter, Farmasi, D3 Farmasi, D3 Teknik Sipil, dan selang
beberapa hari informasi yang saya terima lagi lagi dan lagi-lagi lagi lagi...
saya tidak diterima dijurusan tersebut. Sedih rasanya ditolak terus menerus.
Namun saya tidak patah semangat karena saya
sudah mendapatkan satu jurusan yang saya lolos yaitu Ilmu Kesehatan Masyarakat
UAD. Namun sayangnya batas pendaftaran ulang tinggal beberapa hari lagi. Dan
saya masih bingung dengan jurusan tersebut karena tidak sesuai dengan harapan
orang tua, sehingga saya melepaskan dengan rasa sedih dan terpaksa.
Dan sekarang saya belum memegang satupun
jurusan yang saya incarkan. Namun tak lama kemudian orang tua menelpon dengan
mengatakan “Ambil Saja Jurusan yang Kamu Inginkan”. Hal ini membuat saya
menjadi drop beberapa hari kedepan, karena saya berpikir kenapa sejak awal
disaat saya lolos di Ilmu Kesehatan Masyarakat UAD tidak direstui saja. ah
sudah lah. Saya akhirnya mengikuti kembali gelombang ke 3 di Universitas Ahmad
Dahlan dengan mengambil jurusan yang sama sewaktu saya lolos pertama yaitu Ilmu
Kesehatan Masyarakat namun dengan biaya yang sedikit mahal dengan tes pada gelombang
sebelumnya.
Untuk menunggu hari dimana ujian berlangsung,
saya mendapatkan informasi bahwa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sedang
membuka ujian gelombang 3, dengan kata lain ujian ini terakhir di kampus
tersebut. Tidak basa-basi, saya langsung bergegas untuk mendaftarkan diri saya
di kampus UMY dengan mengambil jurusan Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter
Gigi, lagi-lagi jurusan tersebut adalah jurusan yang saya incarkan sejak dulu.
Setibanya saya di kos-kosan, ternyata saya tidak melihat hari dimana jadwal tes
di UAD dan di UMY ternyata BERTABRAKAN. Oh no !. Kurang fokusnya saya dalam
melihat jadwal membuat pusing tujuh keliling. Entah apa yang saya perbuat, hal ini terasa
bodoh sekali. Akhirnya dengan pertimbangan saya dan keluarga, saya pun
melepaskan UAD dan memilih tes di UMY dikarenakan pada tes tersebut ada jurusan
Pendidikan Dokter.
Kemudian tiba waktunya tes di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dengan semangat 45 yang siap tempur untuk kesekian
kalinya dalam mengisi lembaran soal yang sangat rumit. Hari demi hari menunggu
hasil yang berharap semoga mendapatkan yang terbaik. Namun, sayang seribu kali
sayang hasilpun keluar dengan tidak adanya lampiran nama saya di pengumuman
yang lolos.
Terasa begitu bodohnya saya yang tidak bisa
membanggakan kedua orangtua saya dengan mendapatkan jurusan yang kami semua
inginkan sebelumnya. Dengan tidak lolosnya saya di UMY dengan jurusan tersebut,
membuat orangtua saya jugapun ikut bingung dan menyuruh mencari diluar
yogyakarta yang masih membuka jalur yang terdapat jurusan pendidikan dokter.
Namun saya mengatakan sudah lelah dengan semua ini dan berharap ingin pulang
kekampung halaman dan mengikuti tes untuk tahun depan.
Namun Namun Namun. Saya tidak patah semangat. Kemudian
selepas saya tidak lolos di UMY saya pun langsung bergegas ke Universitas Ahmad
Dahlan dan mencoba kembali tes di UAD tersebut dengan mengambil jurusan dan
jalur lain yaitu swadana. Jalur ini pun menjadi alternatif saya untuk dapat
kuliah dengan biaya sedikit lebih mahal dengan yang lain, jurusan yang saya
pilih bukan Ilmu Kesehatan Masyarakat melainkan jurusan Farmasi namun pilihan
kedua tetap mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat hehehe :v :v. Dengan
dalih orang tua menginginkan saya mengambil jurusan Farmasi pada pilihan
pertama. Namun jikalau lolos dipilhan kedua orangtua pun pasrah apa yang
diinginkan oleh anaknya. Tibalah hari dimana tes berlangsung dengan
semangat perjuangan yang mengaharapkan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Setalah ujian berakhir, saya mendapat
sms masuk di ponsel yang saya pegang
setibanya di kost. Ternyata sms tersebut dari kampus yang saya tes sebelumnya
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. selepas pulang dari ujian swadana di
kampus UAD saya membaca sms tersebut yang mengatakan “Atas Nama, Al Fauzi
Rahmat. Mohon maaf bla bla bla bla...... yang nilainya tidak mencukupi di
Pendidikan Doker dan Pendidikan Dokter Gigi. Kami memberi kesempatan buat anda
untuk dapat kuliah dikampus kami dengan jurusan IGOV bla bla bla. Jurusan
tersebut bla bla bla.
Tulisan diatas membuat saya heran apakah ini
yang disebut orang “Penipuan”. Hehe. Tidak sampai disitu, saya pun berbicara dengan
beberapa keluarga dan menyarankan untuk melakukan pengecekan terhadap sms
tersebut. Setibanya saya di kampus UMY, ternyata sms tersebut benar adanya dan
dikirim oleh pihak kampus, disela itu aku bertanya dengan jurusan yang
dialihkan tersebut.
Jelang beberapa hari kemudian, saya mendapatkan
pengumuman bahwa saya lolos di Universitas Ahmad Dahlan dengan jalur swadana
yang sebelumnya saya tes dihari dimana semangat tersebut seperti semangat
perjangan 45. Hehehe. Ternyata saya tetap lolos dijurusan yang pernah saya
batalkan dan gugur ditengah jalan yaitu Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Hal tersebut membuat saya sedikit ada gambaran
bahwa saya telah mendapatkan 2 jurusan yang saya pertimbangkan dengan keluarga
besar saya. Jurusan tersebut IGOV UMY dan IKM UAD. Beberapa hari kemudian, tiba
saatnya disalah satu jurusan tersebut menginfokan bahwa pendaftaran ulang bagi
calon mahasiswa tinggal beberapa hari lagi dan ini membuat saya merasa bingung.
Dengan pertimbangan keluarga yang sangat
panjang akhirnya saya memilih jurusan IGOV UMY, dan dengan terpaksa saya melepaskan
jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Ahmad Dahlan yang ketiga
kalinya.
Saat ini saya resmi menjadi mahasiswa UMY
dengan jurusan IGOV. IGOV adalah singkatan dari International Program of
Governmental Studies, jurusan ini merupakan jurusan Ilmu Pemerintahan Kelas
Internasional di Universitas Muhammadiayah Yogyakarta. Jurusan ini memiliki
banyak sekali kelebihan yang saya dapatkan SAYA BANGGA MENJADI BAGIAN DARI KAMPUS UMY.
"UNGGL & ISLAMI - MUDA MENDUNIA"
Perjuangan ini merupakan salah satu perjuangan
yang sangat hebat yang pernah saya lalui pada tahun 2015.
Tunggu cerita selanjutnya..............
No comments:
Post a Comment