Wednesday, August 30, 2017

Coretan Fauzi: don't forget the negative Impact of this program


Sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Dompu Saya turut bangga atas kesuksesan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya melalui komoditas jagung dari program pijar.

Kesuksesan tersebut diraih atas kerjasama antar pemerintah bersama masyarakat dalam menggalakkan program pijar pada periode Bupati H. Bambang M. Yasin.


Untuk menikmati hasil tani jagung tersebut Pemerintah Kabupaten Dompu telah memberikan izin pendirian kawasan tekasire sebagai Sentral penjualan jagung di Kabupaten Dompu,  kawasan ini sudah lama didirikan namun pada masa Bupati Bambang dapat kita lihat betapa menjamurnya pedagang jagung di sepanjang lintasan tekasire tersebut.

Namun, saya memiliki cacatan bagi pemerintah Kabupaten Dompu terkait hal tersebut :
1. Permasalahan sampah, pembahasan tentang sampah sebenarnya sudah menjadi hal yang krusial sejak dahulu karena kesadaran masyarakat yang masih minim mengakibatkan terjadinya kawasan tersebut menjadi kotor dari penyebaran sampah. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten harus memberikan peringatan dini sampai sanksi denda terhadap permasalahan tersebut dan menyediakan tong sampah di sepanjang pedagang jagung di kawasan tekasire serta memberikan edukasi pada pedagang dan pengunjung kawasan tersebut.

2. Menurut saya dengan adanya program pijar ini, sebenarnya berdampak pada kerusakan alam di beberapa tempat di Kabupaten Dompu dari akibat penebangan pohon yang dijadikan sebagai lahan tanam jagung. Hal tersebut harus menjadi catatan untuk pemerintah Kabupaten Dompu dalam mengupayakan pemberian peringatan bagi masyarakat untuk tidak menebang pohon sembarangan serta membakar hutan dan lereng gunung.

Kalau yang saya lihat berapa gunung di Kabupaten Dompu sudah tandus dan kering akibat kurang dilakukannya reboisasi kembali.


Foto diatas saat kami mengunjungi kawasan tersebut dan mencicipi hasil jagung asli dari Bumi Nggahi Rawi Pahu.

No comments:

Post a Comment